Goa Cerme pada awalnya adalah tempat pertemuan yang digunakan oleh Walisongo untuk menyebarkan dan mengajarkan agama Islam di Jawa. Kata �Cerme� berasal dari kata �ceramah�, pembicaraan yang diadakan selama pertemuan dalam membahas rencana mendirikan Masjid Besar di Demak, sebuah kota di utara Jawa Tengah. 



Gua Cerme adalah gua peninggalan sejarah yang terletak di dusun Srunggo, Selopamioro, Imogiri, Bantul atau sekitar 20 km selatan Yogyakarta. Gua Cerme memiliki panjang 1,5 km yang tembus hingga sendang di wilayah Panggang, desa Ploso, Giritirto, Kabupaten Gunungkidul. Di samping gua Cerme, disekitarnya terdapat gua lain yang lebih kecil seperti goa Dalang, goa Ledek, goa Badut dan goa Kaum yang sering digunakan untuk bersemedi. Untuk mencapai gua, terdapat tangga setinggi 759 m. Kata cerme berasal dari kata ceramah yang mengisyaratkan pembicaraan yang dilakukan walisongo. Gua Cerme dulunya digunakan oleh para Walisongo untuk menyebarkan agama Islam di Jawa. Selain itu, gua Cerme juga digunakan untuk membahas rencana pendirian Masjid Agung Demak. Setiap Senin atau Selasa wage, selalu diadakan upacara syukuran untuk meminta berkah kepada Tuhan.

Goa ini termasuk goa yang panjang dan dalam. Daya tarik utama wisatawan dari Goa Cerme adalah keindahan stalagtit dan stalagmit serta adanya sungai bawah tanah dan banyaknya kelelawar di dalam gua. Lantai goa digenangi oleh air tanah dengan rata rata kedalaman air sekitar 1 hingga 1,5 meter. Goa ini terdiri dari banyak ruangan, seperti panggung pertemuan, air zam zam, mustoko, air suci, watu kaji, pelungguhan / paseban, kahyangan, grojogan sewu, air penguripan, gamelan, batu gilang, lumbung padi, gedung sekakap, kraton, panggung, goa lawa dan watu gantung.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top